Umroh Saat Hamil – Untuk Anda seorang ibu yang sedang mengandung dan ingin menjalankan ibadah umroh mungkin bertanya-tanya apakah boleh melaksanakan umroh saat hamil? Jawabannya tentu saja diperbolehkan karena tidak ada larangan khusus yang menjelaskannya.
Akan tetapi sebelum berangkat umroh, ada baiknya jika Anda mempersiapkan segala hal secara matang. Berikut ini ada beberapa tips untuk ibu hamil yang ingin berangkat umroh.
Baca Juga: Haid Saat Umroh: Hukum & Tips Terbaik untuk Wanita
Hukum Umroh Saat Hamil, Apakah Boleh?
Tidak ada dalil khusus yang melarang seorang wanita hamil untuk melaksanakan umroh. Karena itu, dari sisi hukum syariah, umroh saat hamil hukumnya adalah mubah (boleh) asalkan memenuhi beberapa syarat kesehatan dan aturan seperti:
- Divaksin meningitis
- Beberapa maskapai penerbangan hanya memperbolehkan ibu dengan usia kehamilan di fase trimester kedua (14-26 minggu)
- Menyertakan surat keterangan dari dokter bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat
Oleh karena itu ibu hamil harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Jika dokter tidak memperbolehkan karena alasan dapat membahayakan ibu dan janin maka disarankan untuk menunda perjalanan ke Tanah Suci.
14 Tips Umroh Saat Hamil untuk Ibu/Wanita
1. Pilih Penerbangan Langsung dan Hotel yang Dekat dari Masjid
Penerbangan langsung dalam perjalanan umrah adalah pilihan yang lebih baik untuk ibu hamil karena dapat mengurangi kelelahan dan stres yang diakibatkan oleh perjalanan yang panjang dan transit di beberapa bandara.
Terlebih lagi, penerbangan langsung juga dapat mengurangi risiko tertularnya penyakit atau virus selama perjalanan.
Lokasi hotel pun sangat penting, hotel yang dekat dengan masjid akan memudah Anda yang sedang hamil untuk beribadah karena Anda tidak harus menempuh perjalanan yang jauh dan melelahkan.
2. Konsultasi dengan Dokter Kandungan
Sebelum melakukan ibadah umrah, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda dan janin.
Hal ini sangat penting dilakukan jika Anda ingin menjalankan ibadah umroh yang aman dan nyaman.
3. Pilih Jadwal Umrah yang Tepat
Anda disarankan untuk memilih jadwal umrah yang tepat, yakni saat trimester kedua kehamilan. Pada trimester ini, ibu hamil biasanya merasa lebih nyaman dan kondisi janin sudah lebih stabil.
Selain itu, pilih waktu perjalanan yang cuacanya bersahabat, jangan memilih waktu perjalanan dimana cuaca terlalu dingin atau terlalu panas karena cuaca yang terlalu eksterem dapat mempengaruhi kondisi si ibu dan janin.
Musim terbaik untuk melakukan perjalanan adalah di musim semi atau gugur, dimana suhu di kota Mekkah dan Madinah relatif sejuk.
Selanjutnya perhatikan waktu perjalanan yang tidak terlalu padat atau ramai. Bulan ramadhan dan musim haji tidak ideal untuk wanita hamil karena di bulan-bulan tersebut perjalan menuju Tanah Suci cukup ramai.
Kondisi lingkungan yang penuh dan sesak sangat beresiko untuk kesehatan ibu dan janin.
4. Mengenakan Pakaian yang Nyaman dan Sesuai
Pastikan untuk membawa perlengkapan yang tepat, seperti pakaian yang nyaman dan longgar, alas kaki, payung atau penutup kepala untuk melindungi diri dari sinar matahari.
Untuk pakaian misalnya seperti pakaian yang terbuat dari bahan yang ringan dan mudah menyerap keringat, seperti katun atau linen. Alas kaki berupa sandal dan sepatu dengan sol yang empuk akan memudahkan mobilitas ibu hamil
5. Hindari Kerumunan dan Situasi yang Beresiko
Ibu atau Wanita hamil juga disarankan untuk menghindari kerumunan dan situasi yang berisiko selama umrah. Sebagai contoh, hindari berada di tengah kerumunan saat tawaf dan sa’i, serta hindari kontak dengan orang yang sakit.
6. Perhatikan Kondisi Tubuh
Anda perlu memperhatikan kondisi tubuh selama berumroh. Pastikan untuk beristirahat dan minum air yang cukup, serta jangan memaksa diri untuk berjalan terlalu jauh atau terlalu lama.
7. Bawa Obat-obatan yang Diperlukan
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, pastikan untuk membawa obat-obatan tersebut dan mengonsumsinya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh dokter kandungan.
8. Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan
Jika Anda merasa lelah atau membutuhkan bantuan dalam bergerak atau membawa barang, Anda dapat meminta bantuan kepada teman, keluarga atau jamaah lainnya.
Selain itu, ibu atau wanita hamil juga disarankan untuk mengikuti rombongan yang dipimpin oleh Muthowif atau tour leader yang berpengalaman agar dapat memberikan bantuan selama perjalanan umrah.
9. Perhatikan Makanan dan Minuman yang di Konsumsi
Anda harus tetap memperhatikan gizi selama berumroh. Makanan yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin, serta meningkatkan energi selama perjalanan.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, serat, dan vitamin, seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan ikan.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk menghindari makanan yang berisiko seperti makanan yang dijajakan di pinggir jalan atau makanan yang tidak diolah dengan baik.
Asupan mineral juga harus terpenuhi, Anda bisa meminum air mineral atau jus buah untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah dehidrasi selama perjalanan.
Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti dehidrasi, kelelahan, atau sembelit, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk membawa botol air minum selama perjalanan dan memastikan untuk minum air secara teratur.
10. Jangan Lupakan Asuransi Perjalanan
Adanya asuransi perjalanan merupakan pilihan yang bijak untuk ibu yang sedang hamil. Ini untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan umroh seperti kecelakaan, sakit, pemulangan darurat, dan lain sebagainya.
11. Hindari Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Ibadah umroh merupakan ibadah fisik yang memerlukan tenaga ekstra untuk menjalankannya. Akan tetapi ibu hamil harus meminimalisir kegiatan ibadahnya, jangan sampai menjalankan ibadah yang terlalu berlebihan dan melelahkan.
12. Membawa Dokumen Kesehatan yang Dibutuhkan
Pastikan untuk membawa dokumen kesehatan yang dibutuhkan, seperti catatan medis kehamilan dan resep obat dari dokter kandungan.
Surat keterangan dari dokter dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan Anda dan menyatakan apakah Anda dalam kondisi yang memungkinkan untuk melakukan perjalanan umroh.
Surat keterangan dokter juga dapat menjadi bukti apabila ibu hamil memerlukan perawatan medis selama perjalanan.
13. Selalu Berdoa dan Meminta Perlindungan Kepada Allah
Jangan lupa selalu berdoa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Memohon kepada Allah untuk memberikan keselamatan, kesehatan, dan kelancaran selama perjalanan dan dalam menjalankan ibadah umroh.
14. Jangan Takut Untuk Membatalkan Perjalanan
Jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami masalah kesehatan selama perjalanan, jangan takut untuk membatalkan perjalanan. Keselamatan dan kesehatan ibu dan janin adalah hal yang terpenting.
Bulan Kehamilan yang Ideal untuk Melaksanakan Umroh
Sebelum memutuskan untuk melaksanakan umroh saat hamil, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama-tama, berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan Anda stabil dan tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi janin. Dokter Anda akan dapat memberikan nasihat yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Bulan kehamilan yang ideal untuk melaksanakan umroh dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan si Ibu.
Umrah Ideal adalah di Trimester Kedua Kehamilan (14-26 minggu)
Secara umum, trimester kedua kehamilan (antara bulan keempat, kelima hingga bulan keenam) sering dianggap sebagai waktu yang paling aman dan nyaman untuk melakukan perjalanan umroh.
Pada trimester ini, mual dan muntah yang umum terjadi pada trimester pertama biasanya sudah berkurang, dan kelelahan yang biasa terjadi pada trimester ketiga belum terlalu terasa.
Resiko Umroh di Trimester Pertama (0-13 minggu) atau Ketiga (27-40 minggu)
Umroh di usia kehamilan yang relatif masih muda atau di fase trimester pertama (bulan pertama hingga bulan ketiga kehamilan) memiliki resiko karena di fase ini ibu hamil memiliki masalah kesehatan seperti muntah-muntah dan mual.
Usia kehamilan di trimester Ketiga (bulan keenam hingga bulan kesembilan) juga memiliki resiko yaitu potensi keguguran dan potensi melahirkan yang tidak direncanakan.
FAQ
1. Bagaimana dengan umroh saat hamil muda (bulan ke-1 dan bulan ke-2 kehamilan)?
Umroh di usia muda atau di usia kehamilan 1 bulan dan 2 bulan memiliki resiko muntah dan mual. Sebaiknya ditunda terlebih dahulu sampai usia kehamilan memasuki fase trimester kedua atau bulan ketiga.
2. Bagaimana umroh di usia kehamilan tua (kehamilan usia 7 hingga 8 bulan)?
Umroh di kehamilan tua juga tidak disarankan, yaitu sekitar kehamilan memasuki bulan ke-6, ke-7, ke-8 atau trimester ketiga kehamilan. Karena di fase ini ibu hamil memiliki potensi keguguran.
Kesimpulan
Itulah hukum serta tips umroh saat hamil untuk anda wanita yang ingin menjalankan ibadah umroh. prioritaskan kesehatan Anda dan janin serta perhatikan usia kandungan.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa usia kehamilan paling aman untuk berangkat ke Tanah Suci adalah pada fase trimester kedua kehamilan. Jika dipersiapkan secara matang maka umroh yang mabrur pun akan tercapai, InsyaAllah.