Tata Cara Umroh untuk Wanita – Dalam menjalankan ibadah umroh, setiap muslim dan muslimah dituntut untuk memahami tata cara yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Khususnya bagi wanita, ada beberapa hal spesifik yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan umrohnya sesuai dengan syariat Islam.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai tata cara umroh khusus wanita, agar setiap langkah dan prosesi ibadah dapat dijalankan dengan benar dan membawa keberkahan yang maksimal.

Tata Cara Umroh untuk Wanita sesuai Syariat Islam

Langkah-langkah umroh untuk wanita sesuai syariat Islam

1. Mandi Niat Ihram

Sebelum memulai perjalanan ke tanah suci, disunnahkan bagi wanita untuk mandi niat ihram. Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri, baik secara fisik maupun rohani. Jika sedang dalam masa haid atau nifas, mandi tetap dilakukan, namun ibadah umroh atau haji baru dimulai setelah masa tersebut berakhir.

Saat Ihram di Miqat Anda membaca niat berikut:

Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.
Artinya: “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanmu ya Allah untuk berumrah.”

 

2. Pakaian Ihram

Dalam menjalankan ibadah haji dan umroh, pakaian merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Bagi wanita, pemilihan pakaian ihram harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu agar sesuai dengan tuntunan syariat.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pakaian ihram khusus untuk wanita:

  1. Baju:
    • Harus menutup seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
    • Baju sebaiknya longgar dan tidak tembus pandang.
    • Dianjurkan berwarna putih karena hukumnya sunnah.
    • Tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki.
    • Harus bebas dari hiasan atau ornamen yang mencolok.
  2. Jilbab:
    • Menutup bagian kepala, dada, dan punggung.
    • Harus longgar dan tidak menampilkan bentuk tubuh.
    • Bahan jilbab tidak boleh tembus pandang dan harus bisa melindungi dari panas matahari.
    • Dianjurkan berwarna putih sebagai keserasian dengan baju ihram.
  3. Khimar:
    • Dianjurkan bagi wanita untuk menutup kepala dengan khimar.
    • Wajah harus tetap terlihat, sehingga wanita dilarang memakai niqab (cadar yang menutup wajah) saat berihram.

Baca Juga: Terlengkap! Perlengkapan Umroh Pria dan Wanita 12 Hari

3. Larangan Ihram

Bagi wanita, ada beberapa ketentuan khusus yang harus diperhatikan saat berihram. Tujuannya adalah untuk menjaga kesucian, khusyuk, dan fokus dalam beribadah, serta menghormati tatanan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

Berikut adalah beberapa larangan ihram yang harus diperhatikan oleh setiap wanita yang hendak menjalankan ibadah umroh atau haji:

  • Dilarang memakai pakaian yang ketat, transparan, atau yang menampakkan bentuk tubuh.
  • Dilarang memakai pakaian yang menarik perhatian, mewah, atau menampilkan perhiasan.
  • Pakaian harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  • Dilarang menutup muka dengan cadar atau niqab.
  • Dilarang memakai sarung tangan atau kaos tangan, kecuali jika diperlukan karena faktor cuaca atau kondisi kesehatan.
  • Dilarang memakai wewangian, termasuk parfum, kecuali yang dipakai sebelum niat haji atau umroh.
  • Dilarang memakai make up.
  • Dilarang memotong rambut, kuku, mencukur, atau mencabut bulu badan.
  • Dilarang menikah, menikahkan, meminang, atau menerima lamaran pernikahan selama berihram.
  • Dilarang bersetubuh, bercumbu, mencium, atau melakukan tindakan lain yang mendatangkan syahwat.
  • Dilarang mencaci, bertengkar, atau mengucapkan kata-kata kotor.
  • Dilarang melakukan perbuatan dosa, seperti berbohong, mencuri, berkelahi, atau membunuh hewan.

4. Thawaf

Tawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad (Batu Hitam) dan berakhir di sana juga. Ada beberapa tata cara dan adab yang perlu diperhatikan saat melaksanakan tawaf:

  1. Niat: Sebelum memulai tawaf, seseorang harus berniat dalam hatinya untuk melakukan tawaf.
  2. Mulai dari Hajar Aswad: Tawaf dimulai dengan menghadap Hajar Aswad sambil mengucap “Bismillahi Allahu Akbar”.
  3. Mengelilingi Ka’bah: Setelah itu, jemaah akan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Saat melaksanakan tawaf, jemaah dianjurkan untuk berdoa dan berzikir kepada Allah.
  4. Mengakhiri Tawaf: Setelah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, tawaf diakhiri dengan berdoa di depan Multazam (bagian antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad).

5. Sai

Sa’i adalah prosesi rukun dengan cara berlari-lari kecil antara dua bukit, yaitu Safa dan Marwah, yang terletak di area Masjidil Haram. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali, dimulai dari bukit Safa menuju Marwah, lalu kembali lagi ke Safa, dan seterusnya.

Ini dilakukan sebagai bentuk mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, di dua bukit tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan Sa’i:

  1. Niat: Sebelum memulai Sa’i, seseorang harus berniat dalam hatinya untuk melakukannya.
  2. Mulai dari Bukit Safa: Jemaah memulai Sa’i dengan berdiri di bukit Safa, menghadap Ka’bah, lalu berdoa dan berzikir.
  3. Berlari-lari Kecil: Dari Safa, jemaah berjalan menuju Marwah. Di tengah perjalanan, ada area yang disebut dengan “Milain” dimana laki-laki dianjurkan untuk berlari sedikit lebih cepat.
  4. Mengakhiri di Marwah: Setelah tujuh kali bolak-balik, Sa’i diakhiri di Marwah dengan berdoa dan berzikir.

6. Tahallul

Tahallul merujuk pada pemotongan rambut sebagai simbol berakhirnya masa ihram saat umroh atau haji. Ini adalah tanda bahwa seorang jemaah telah menyelesaikan sebagian besar rukun ibadah dan dapat kembali ke keadaan normal.

Berbeda dengan laki-laki yang memiliki pilihan antara taqsir (memendekkan rambut) atau halq (menggundul kepala), wanita hanya diwajibkan untuk melakukan taqsir.

  • Taqsir: Wanita hanya perlu memotong rambutnya sepanjang satu ujung jari telunjuk. Ini dilakukan untuk seluruh bagian rambut, biasanya diambil dari ujung rambut bagian belakang kepala.

Saat melakukan tahallul, seorang wanita dianjurkan untuk:

  • Memotong rambut dengan niat yang tulus sebagai bagian dari ibadahnya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
  • Melakukan pemotongan rambut dengan perasaan syukur dan mengharap ridha dari Allah.
  • Menghindari pemotongan rambut yang berlebihan yang mungkin dianggap sebagai bentuk hiasan atau perhiasan.

Kesimpulan

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara umroh untuk wanita dengan benar, bukan hanya kesempurnaan ibadah yang dapat dicapai, melainkan juga nilai-nilai spiritual yang mendalam yang akan memperkaya pengalaman ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Sehingga, memastikan pemahaman yang benar mengenai tata cara umroh bagi wanita bukanlah sekedar formalitas, melainkan kunci untuk meraih keberkahan dan keutamaan dalam setiap langkah ibadah yang dilakukan.

Agar umroh berjalan dengan lancar, Anda bisa simak beberapa tips umroh berikut:
10 Tips Umroh untuk Wanita agar Ibadah Makin Khusyuk